Permainan ini diatur selama periode sejarah Tiga Kerajaan, khususnya penindasan Dong Zhuo di akhir Dinasti Han Timur. Ini bukan hanya era kebangkitan panglima perang dan munculnya pahlawan, tetapi juga konflik terus-menerus, tempat orang-orang hidup dalam kekacauan. Melalui latar sejarah yang segar, game ini menghadirkan esensi periode sejarah ini dengan cara baru.
Yang membedakan Three Kingdoms: Ice Age adalah lanskap esnya, yang menguji kelangsungan hidup di lingkungan musim dingin yang parah. Di dunia ini, pemain harus mengambil peran sebagai hakim daerah, memimpin orang lain untuk bertahan hidup di salju dan es yang keras sambil menghadapi penjajah dari segala arah. Hal ini tidak hanya menuntut pemikiran strategis dan keterampilan kepemimpinan dari pemain tetapi juga mengharuskan mereka untuk menghadapi lingkungan alam yang keras, tempat asap perang membeku di musim dingin.
Seni game ini mengadopsi gaya kartun, dengan gameplay yang menyerupai manajemen simulasi. Grafis mengadopsi gaya poli rendah, menawarkan kesederhanaan dan kekhasan, membenamkan pemain dalam pengalaman bermain game yang nyata.
Three Kingdoms: Ice Age menggabungkan manajemen simulasi dengan gameplay pertempuran strategis. Pemain dapat mengelola kota mereka sendiri, merekrut tentara, dan merancang strategi militer. Kecepatan game ini cepat, dengan strategi pertarungan yang bervariasi, memungkinkan pemain untuk menyesuaikan dan mendiversifikasi pengalaman bermain game mereka sesuai dengan ide dan strategi mereka sendiri. Keputusan strategis yang tepat tidak hanya membawa kemenangan dalam pertempuran tetapi juga penting untuk mengelola urusan dalam negeri dan pembangunan ekonomi.
Three Kingdoms: Ice Age adalah game SLG yang menyeimbangkan kedalaman dan keseruan. Ini tidak hanya mereproduksi kemegahan sejarah tetapi juga membentuk perang terus-menerus di musim dingin. Game simulasi strategis, yang bertujuan untuk menang! Dengan sistem strategi militer yang fleksibel dan beragam, konstruksi kota yang kaya, dan elemen manajemen simulasi, pemain merasakan arus sejarah periode Tiga Kerajaan dengan latar belakang es. Game ini akan mengarahkan pemain untuk menyapu pasukan, menanggung kesulitan, dan pada akhirnya bangkit untuk menyatukan Tiga Kerajaan, menjadi pahlawan sejati.
Yang membedakan Three Kingdoms: Ice Age adalah lanskap esnya, yang menguji kelangsungan hidup di lingkungan musim dingin yang parah. Di dunia ini, pemain harus mengambil peran sebagai hakim daerah, memimpin orang lain untuk bertahan hidup di salju dan es yang keras sambil menghadapi penjajah dari segala arah. Hal ini tidak hanya menuntut pemikiran strategis dan keterampilan kepemimpinan dari pemain tetapi juga mengharuskan mereka untuk menghadapi lingkungan alam yang keras, tempat asap perang membeku di musim dingin.
Seni game ini mengadopsi gaya kartun, dengan gameplay yang menyerupai manajemen simulasi. Grafis mengadopsi gaya poli rendah, menawarkan kesederhanaan dan kekhasan, membenamkan pemain dalam pengalaman bermain game yang nyata.
Three Kingdoms: Ice Age menggabungkan manajemen simulasi dengan gameplay pertempuran strategis. Pemain dapat mengelola kota mereka sendiri, merekrut tentara, dan merancang strategi militer. Kecepatan game ini cepat, dengan strategi pertarungan yang bervariasi, memungkinkan pemain untuk menyesuaikan dan mendiversifikasi pengalaman bermain game mereka sesuai dengan ide dan strategi mereka sendiri. Keputusan strategis yang tepat tidak hanya membawa kemenangan dalam pertempuran tetapi juga penting untuk mengelola urusan dalam negeri dan pembangunan ekonomi.
Three Kingdoms: Ice Age adalah game SLG yang menyeimbangkan kedalaman dan keseruan. Ini tidak hanya mereproduksi kemegahan sejarah tetapi juga membentuk perang terus-menerus di musim dingin. Game simulasi strategis, yang bertujuan untuk menang! Dengan sistem strategi militer yang fleksibel dan beragam, konstruksi kota yang kaya, dan elemen manajemen simulasi, pemain merasakan arus sejarah periode Tiga Kerajaan dengan latar belakang es. Game ini akan mengarahkan pemain untuk menyapu pasukan, menanggung kesulitan, dan pada akhirnya bangkit untuk menyatukan Tiga Kerajaan, menjadi pahlawan sejati.
